Gayonews.co.id| Takengon- Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah kembali menyemarakkan bulan suci Ramadhan dengan menggelar Gebyar Ramadhan dan Aneka Lomba ke-16 yang diselenggarakan oleh LIPGA dan PROSAT, dengan tema “Keluarga Sholeh”
Acara yang di laksanakan di Masjid Panti Asuhan Budi Luhur di hadiri langsung Bupati Aceh Tengah diwakili Plh Sekda Mursyid, Perwakilan Baitul Mal, Perwakilan Kemenag, Ketua STIT Al Washliyah, Ketua Yayasan Budi Luhur, Pengurus Budi Luhur.
Gebyar Ramadhan ini resmi dibuka oleh Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Tengah, Drs. Mursyid, M.Si, yang menegaskan pentingnya momentum Ramadhan sebagai sarana mempererat ukhuwah Islamiyah dan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh LSM LIPGA(Lembaga Ikatan Pemuda Gayo Antara) dan PROSAT(Persatuan OSIS/OSIM Aceh Tengah) sebagai bentuk kontribusi dalam membina generasi muda Aceh Tengah melalui berbagai program islami yang edukatif.
Ketua PROSAT sekaligus Panitia Noval Khalis Munthe mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah dengan beragam perlombaan dan pelatihan yang bermanfaat bagi para pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat.
“Jumlah peserta tahun ini sebanyak 85 orang dari 11 sekolah di Aceh Tengah. Selain perlombaan, kami juga mengadakan kegiatan seperti Pesantren Kilat, Video Ceramah, Panggung Keberanian, hingga Buka Puasa Bersama,” ujarnya.
Gebyar Ramadhan ke-16 bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga merupakan wahana edukatif yang bertujuan untuk memperkuat karakter Islami generasi muda.
Berbagai lomba yang digelar, debat agama, ceramah, menghafal 30 sahabat yang dijamin masuk surga, menghapal nama surah Al Qur’an dan artinya, lagu lagu religius, zikir setelah sholat, menghapal surah dan doa sehari-hari, menghapal seluruh nama peserta, panitia dan mentor dan lomba peduli lestari (mengutik sampah), diharapkan dapat menumbuhkan semangat berkompetisi secara sehat serta menggali potensi keagamaan peserta.
Direktur LIPGA, Sunardi Gustiawan, menambahkan bahwa Ramadhan adalah bulan tarbiyah, yaitu bulan pendidikan dan pembelajaran bagi umat Islam.
Oleh karena itu, selama delapan hari ke depan, peserta akan dibimbing dalam berbagai pelatihan islami.
“Kami berharap peserta dapat menghafal dua surah dalam Al-Qur’an, delapan doa harian, serta lagu-lagu religi tentang anak sholeh dan taubat. Mereka juga akan diajarkan cara berzikir setelah sholat sesuai sunnah.
Ditambahnya, acara di mulai dari tanggal 11 sampai 18 Maret, terdiri dari 30 panitia dan 16 mentor Kelompok, jumlah peserta sudah jelas oleh ketua Panitia tadi, Ucap Sunardi.
Plh. Sekda Aceh Tengah, Mursyid, mengapresiasi inisiatif ini dan menegaskan bahwa lebih dari sekadar mencari juara, ajang ini bertujuan membentuk generasi yang berakhlakul karimah dan memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Islam.
Dalam kesempatan tersebut, Mursyid memberikan apresiasi kepada seluruh panitia penyelenggara, dewan juri, serta pihak-pihak yang telah bekerja keras dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia berharap kerja keras mereka mendapat balasan pahala dari Allah SWT.
Tak lupa, ia juga menyemangati para peserta untuk bertanding dengan penuh sportivitas dan kejujuran. “Tunjukkan kemampuan terbaik, tetapi ingatlah bahwa kemenangan bukanlah tujuan utama. Yang lebih penting adalah proses pembelajaran dan peningkatan kualitas diri,” pesannya.
Sebagai daerah yang memiliki tradisi keislaman yang kuat, Aceh Tengah terus berkomitmen menjaga dan melestarikan budaya Islami. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin termotivasi untuk meningkatkan ibadah, mempererat tali silaturahmi, dan menumbuhkan kepedulian sosial di bulan suci Ramadhan.
“Marilah kita manfaatkan momen Ramadhan ini dengan memperbanyak ibadah dan menjaga nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.
Semoga Gebyar Ramadhan ini menjadi sarana dakwah yang menyenangkan dan mendidik serta memberikan manfaat besar bagi kita semua,” tutup Mursyid.(Alvin)