Gayonews.co.id|Takengon – Seorang wartawan di Kabupaten Aceh Tengah merasa di ancam oleh pengawas dan pelaku tambang emas yang berada di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, saat melakukan konfirmasi kepada kordinator dan pengawas tambang melalui telephone cellular.
Kejadian itu berlangsung pada tanggal 17 Maret 2025, saat wartawan Acehnews.co.id Qori Mufti melakukan konfirmasi kepada kordinator dan pengawas tambang Linge.
Pengancaman tersebut diduga dilakukan oleh salah seorang pengawas lapangan berinisial W yang ikut dalam kegiatan tambang linge tersebut.
Awal nya awak media Acehnews.co.id mengkonfirmasi kordinator tambang yang bernama Kuara namun Kuara mengatakan bentar lagi kamu akan di hubungi oleh kordinator tambang yang bernama Helmi, nggak lama kemudian Qori Mufti di telepon oleh Helmi dengan mengatakan,” kamu dari media mana, kenapa kalian mau naikan berita,” kata qori menirukan kata-kata Helmi.
Sebelumnya qori mengatakan,” abang bilang udah di bubarkan tapi saya lihat di salah satu akun media Instagram lokal masih kerja sampek sekarang mana ada di bubarkan,” di tanggapi oleh pengawas tambang, mereka ( akun media Instagram lokal ) mintak uang 30 juta dia kira enak mencari uang segitu, apa kalian tidak dapat bagian makanya kalian naikan berita,” ucap Helmi dengan lantang.
Kalau mau liput tentang tambang, lanjut Helmi,” kalian liput lah seluruh tambang yang ada di aceh, jangan hanya kami yang kalian liput, kalian kan tau kalau kami sedang bermasalah dengan orang THL dan Aparat dari THL, mereka menyuruh kami untuk bubar dari lokasi, kalian pikir enak cari duit,” ucap Helmi lewat telephone.
Nggak lama kemudian di waktu yang sama dan masih di telephone yang sama salah satu pengawas dari pihak penambang menyaut dan mengambil alih pembicaraan kordinator berkata keras dan kasar terhadap wartawan Acehnews.co.id.
Pengawas tersebut mengatakan dengan bahasa Gayo,” isi ko (dimana kau), wartawan menjawab, di Takengon, lalu oknum itu mengatakan lagi dengan suara keras,” beteh ko ke si buet isien urang Ari Takengon bewene (kau tau nggak, yang kerja disini orang Takengon semua), aku pe urang Takengon (aku pun orang Takengon),.!
“Geh Nye ko kini (datang kau kesini), kati beteh ko (biar tau kau).! Aku pe tengah santing ni (kesabaran ku pun tinggal dikit lagi ni).!, kata pengawas sambil memaki dengan bahasa Gayo dengan kata-kata yang tidak pantas,” jelas Qori menirukan bahasa pengawas tambang tersebut.
Karna ada kata-kata ancaman qori wartawan Acehnews.co.id merasa resah dan takut, sambil menyanggah dan menjawab pernyataan dari pengawas tambang itu dengan nada datar dan nada biasa yang terdengar di rekaman tersebut. Qori berencana akan membuat laporan ke Polda Aceh.
Indra Gunawan sebagai Pimpinan Redaksi (Pimred) Acehnews.co.id membenarkan adanya ancaman tersebut, dari hasil rekaman percakapan yang diberikan oleh Qori Wartawan Acehnews.co.id, Indra mengutuk keras dengan ada pengancaman terhadap seorang jurnalis nya yang sedang melaksanakan fungsinya sebagai kontrol sosial.
“Saya tidak terima dengan ada nya ancaman yang dilakukan oleh pihak tambang emas kepada yang berada di Linge tersebut.
Ini kami anggap sudah ada mafia nya, kejahatan yang terstruktur, bisa-bisa mereka nanti nya selain merusak lingkungan, merugikan Negara, mereka juga di khawatirkan akan berani melakukan kekerasan terhadap orang lain yang ada disekitar tambang apabila dianggap menghalangi kegiatan mereka,” paparnya.
“Masalah pengancaman ini akan kami laporkan ke Polda Aceh, kalau memang bila perlu, kami juga akan laporkan ke Mabes Polri, agar semua ini dapat cepat teratasi, ini tidak bisa di diamkan, karna sudah mulai berani mereka mengancam dan mau menjerat orang-orang sudah mulai dalam genggaman nya,” jelas Pimred Acehnews.co.id.
Kami berharap kepada APH, sambung Pimred Acehnews.co.id,” untuk segera ambil tindakan tegas, kepada siapa pun yang ada didalam lingkaran sebagai backup tambang Linge tersebut, kami juga berharap untuk di usut tuntas, jangan ada toleransi bagi perusak lingkungan dan pencuri sumber daya alam negara,” harap Indra.(Tim)