Gayonews.co.id|Takengon -Ada bahasa yang menarik pada pertemuan nelayan yang menolak pembongkaran cangkul Padang dan Dedem
Sengeda Gayo salah saat nelayan mengatakan bahwa Shabela Abu Bakar waktu menjadi bupati juga pernah ingin membongkar cangkul milik mereka.
Namun karena kondisi dan situasi nelayan, Shabela urung melakukan pembongkaran.
“Shabela paham kondisi kami, cangkul itu mata pencaharian kami sehari-hari untuk menghidupi anak dan istri, maka di masa kepemimpinannya cangkul milik kami gak jadi dibongkar,” ujar Sengeda.
Perbedaan kepemimpinan itu kini menjadi tolok ukur bagi Sengeda. “Sosok yang mau memikirkan nasib rakyat kecil itulah pemimpin yang akan membawa Aceh Tengah ke arah yang lebih baik,” ucapnya.
satu nelayan cangkul menilai kepemimpinan Shabela Abubakar saat menjadi Bupati Aceh Tengah lebih manusiawi dibandingkan bupati saat ini Haili Yoga.
“Shabela lebih manusiawi, dia memikirkan nasib anak istri kami,” ujar Sengeda Gayo, perwakilan nelayan cangkul, Selasa,
Sengeda dan puluhan nelayan lainnya kini resah setelah alat tangkapan ikan mereka, cangkul padang dan cangkul dedem, dibongkar Pemkab Aceh Tengah secara sepihak.
Sengeda juga mengatakan Shabela Abubakar tidak menginginkan masyarakat nelayan menjadi pengemis.
Dia menuding Bupati Haili Yoga tidak memikirkan nasib mereka para nelayan kecil yang mengantungkan hidup dari cangkul padang dan cangkul dedem.
Dan melakukan pembongkaran tanpa ada pemberitahuan dan solusi yang matang bagi kami sebagai nelayan cangkul padang dan Dedem, kami pun masyarakat asli Gayo yang merais rezeki di Danau lut tawar ini, Ucap Sengeda Gayo.(Tim)