Gayonews.co.id|Takengon- Sempat viral, Satpol PP/WH Aceh Tengah berantas dan Tangkap oknum oknum yang menjadi bandar dan penyedia judi yang merusak event pacuan kuda dalam rangka Hari Jadi Kota Takengon ke 448.
Diskusi yang di laksanakan di ruang Aula Gedung Pacuan Kuda dihadiri langsung oleh Kasatpol PP Iriansyah beserta jajaran, Kadispora Zulfan Diara Gayo, Anggota Pordasi, Pemilik Kuda Hendrik dan Helmi Affandy.
Kasatpol PP/WH Iriansyah dalam diskusi menyampaikan kami sebagai penegak Peraturan Daerah dan Qanun Aceh akan menutup event pacuan kuda sementara agar bersih dari jenis perjudian yang sempat viral di media online maupun media sosial.
Kegiatan event dalam rangka HUT Kota Takengon tapi kita malu di coreng atas kejadian perjudian di Blang Bebangka, padahal pihak panitia sudah jelas berkomitmen agar tidak ada kegiatan jenis perjudian apapun dalam event ini.
Kami memohon dan mendukung kepada semua pihak untuk melaksanakan kegiatan yang sedang kami lakukan pada ini agar even ini bersih dari perjudian karena daerah kita terkenal dengan Syariah dan Negeri para Aulia.
Ketua Panitia Event sekaligus Kadispora Aceh Tengah Zulfan Diara Gayo mengatakan saya sebagai ketua panitia siap berantas dan tangkap oknum oknum yang menjadi bandar dan penyedia lapak judi yang bermain di lapangan pacuan kuda Blang Bebangka.
Karena kegiatan kegiatan tersebut telah membuat rusak citra HUT Kota Takengon ke 448 dan membuat resah pemilik kuda karena mereka membuka lapak judi pemilik kuda menjadi imbas apabila perlombaan ini terhenti, Ungkap Ketua Panitia.
Demi menjaga marwah HUT Kota Takengon, kami Panitia, Satpol PP/WH dan Kepolisian siap sama sama kita berantas semua jenis perjudian “tangkap dan tindak sampai ke cambuk” biar ada efek jera bagi yang membawa lapak judi di setiap even di kabupaten Aceh Tengah, Tegas Zulfan Diara Gayo saat Diskusi.
Hendrik sebagai pemilik kuda sekaligus menyampaikan aspirasi pemilik juga lainnya menjelaskan kami memohon kepada Kasatpol untuk tidak menghentikan perlombaan pacuan kuda yang terlaksana saat ini.
Karena saat ini pemilik kuda hanya jadi imbas dari kelakuan oknum oknum yang tidak bertanggung jawab karena membuka lapak judi lapangan pacuan kuda Blang Bebangka.
Sekali lagi, kami dari pemilik kuda memohon agar even pacuan kuda Blang Bebangka tidak di hentikan dan kami tidak menghalangi Bapak bapak menjalan tugas dan kewajiban sebagai Penegak Perda dan Qanun Aceh,Ungkap Hendrik.(Alvin)